Selasa, 10 Oktober 2017

Cintaku di Musim Hujan

Setiap terjadi hujan di awal aku bertemu dengan dia di sebuah taman yang sangat indah. Cerita ini dimulai dari saat aku di kelas 11 SMA, saat awal bulan musim penghujan setiap pulang sekolah, aku pergi untuk berteduh di sebuah taman yang sangat indah karena hujannya semakin besar. Di taman tersebut aku bertemu dengan seorang wanita yang sedang mengerjakan sebuah laporan. walaupun pertemuan pertama kami ini sangat singkat dan tidak bicara satu sama lain, kami ini saling bertatapan dan entah mengapa tatapan pertama ku itu membuat ku jatuh cinta pada pandangan pertama. saat hujan mulai mereda, aku pulang duluan karena hari mulai menggelap dan ada tugas yang perlu kukerjakan. Dan hari kedua, hujan turun saat aku ingin pulang dari sekolah. Karena aku membawa payung, aku pergi dari sekolah dan pergi ke taman itu lagi. Dan di taman tersebut wanita itu ada lagi seperti sedang mengerjakan sebuah laporannya lagi. Pertemuan keduaku pun masih tidak membuat kami saling berbicara satu sama lain, kami saling berdiam diri. Hari-hari terus berlanjut, aku selalu bertemu dia setiap hari dan setelah satu minggu kemudian, aku mulai memberanikan diri untuk mengajaknya berbicara. Walaupun terdengar seperti orang yang gugup namun dia juga tersenyum dan kami mulai saling berbicara walau topik pembicaraan kita yang masih sedikit. Dari mulai saat itu hubungan kami semakin mulai dekat, kami saling berbicara, bercanda. Namun pertemuan kami hanya saat hujan di saat sore hari saja karena selama apapun aku menunggu, aku tidak dapat melihat wanita tersebut di saat tidak hujan. 4 bulan setelah pertemuan pertama kami, aku berencana membuatkannya sebuah gaun untuknya karena aku ini seorang pembuat gaun walaupun untuk kerja sampinganku. Saat itu kami masih saling bertemu dan saat itu, aku menanyakan apa yang dia kerjakan, dan dia menjawab bahwa yang dia kerjakan merupakan pekerjaannya dan katanya dia mendapat kesempatan untuk bekerja di luar negeri. Aku sempat terkejut dan berpikir bahwa kami ini takkan saling bertemu lagi, dan saat aku melihat wajahnya yang seperti ketakutan dan saat aku menanyakan ada apa, dia hanya menjawab tidak ada apa apa. setelah kalimat yang dia ucapkan terakhir itu, kami tidak saling berbicara lagi. kami kembali kerumah masibg masing dengan saling tidak berbicara. Saat malam aku tidak bisa tidur karena selalu memikirkan pilihannya untuk bekerja di luar negeri. ke esokan harinya saat hujan turun kami saling bertemu lagi, namun aku datang terlebih dahulu dari pada dia, dan kami kembali saling berbicara lagi. semakin hari aku lewati, kami masih saling bertemu namun dia semakin lama semakin telat datang di taman tersebut, tidak seperti sebelumnya yang dia datang terlebih dahulu dan mengerjakan pekerjaannya. Dan dia mulai berkata bahwa pekerjaannya semakin berat dan dia berkata beberapa minggu kedepan dia akan jarang datang ke taman ini. Saat aku mendengar tersebut aku merasa sedih dan berpikir pertemuan kami semakin sedikit. Semakin minggu berlalu, aku mulai menyadari bahwa hujan sudah jarang turun dan walaupun tidak hujan aku mencoba pergi ke taman tersebut, namun tidak ada dia. Di saat akhir musim penghujan kami bertemu kembali di saat hujan yang besar, kami kembali berbicara kembali dan saat hujan mulai mengecil, dia mengajakku ke kostnya. Kami saling berbicara dan tiba tiba dia berkata bahwa dia memutuskan untuk pergi keluar negeri dan melanjutkan bekerja di sana, dia berkata dia akan pergi dalam dua hari pada pagi hari tepatnya jam 06.45. dan saat itu juga aku menyatakan cintaku padanya, karena aku tidak ingindia pergi tanpa mengetahui perasaanku ini dan dia hanya tertawa saja tanpa berkata kata. Hujan semakin besar, Kami pun saling berdiam diri dan dia tiba tiba berkata bahwa aku tak bisa mencintainya karena jarak yang akan memisahkan kami nantinya. Saat itu aku sudah menyiapkan gaun yang telah kubuat dan ingin kuberikan padanya. Namun setelah dia berkata tersebut aku menangis dan bertanya mengapa dan dia tidak berkata apa apa. Aku kesal dan lari pulang kerumah dengan perasaan sedih bercampur dengan perasaan kesal. Dua hari kemudian dihari yang sama saat kami pertama bertemu dan awal musim kemarau, aku tiduran di kamarku dan memikirkannya dan aku memutuskan menyatakan cintaku sekali lagi. Aku secepatnya pergi ke bandara untuk bertemunya, aku mencarinya kemana mana dan aku melihatnya sedang duduk. aku mendatanginya dan kami bertemu kembali. aku mulai berbicara kepadanya dan aku kembali menyatakan perasaan ku padanya, setelah aku berkata tersebut, dia menangis dan memelukku. dan dia berkata juga bahwa dia mencintaiku. Disaat itu waktu terasa sangat lama, kami saling berbicara untuk terakhir kalinya. Dan pada saatnya dia akan berangkat, dia mengatakan bahwa gaun yang aku berikan itu indah dan dia juga menyuruhku dengan senyumannya yang indah sama seperti saat awal pertemuan kami untuk menunggunya, menunggunya saat dia sukses dia berjanji bahwa dia akan kembali lagi kesini. Maka aku berkata ya akan kutunggu dengan senyumanku. dan saat itu kami saling berpisah dan tidak perna bertemu lagi. Bahkan setiap hujan di musim penghujan aku pergi ke taman dimana kami saling bertemu walaupun tanpa dia. Dan hari hari ku kembali berjalan seperti biasa dan selalu menunggu janjinya itu.

Selesai.

14 komentar: